Kamis, 28 Mei 2015

Daya Rusak Liberalisme

Daya Rusak Liberalisme


  Sebenarnya tidak ada satu pun manusia waras di dunia yang membutuhkan liberalisme. semua manusia secara wajar membutuhkan aturan, pedoman, panduan, hukum, manajemen, sistem tata-kelola. Disebut bangsa beradab, karena memegang suatu tata nilai dan hukum; disebut biadab jika tidak memegang tata nilai, selain slogan hutan rimba, "siapa kuat dia yang berkuasa". Liberalisme adalah pola kehidupan bebas yang menafikan aturan-aturan hidup yang berkeadikan. Disana tidak perlu ada hukum, jati diri, batas-batas, perlindungan, rasa keadilan, kepentingan bersama, dan lain-lain. Semua disebut bebas saja, freedom in everything. Jika ada hukum, maka ia dibuat adalah untuk kelangsungan kebebasan itu sendiri.

  Sistem liberalisme sangat rentang dengan eksploitasi. Disana pihak yang kuat akan mendominasi kehidupan; orang kaya akan memakan hal-hak orang miskin; kaum elit akan menginjak-injak nasip rakyat kecil;  orang-orang pintar dan melek informasi, akan membodoh-bodohi orang awam.
  
  Dalam salah satu tulisan yang bernada sinis dan getir, KH. Hasan Abdullah Sahal mengatakan, "Bangsa yang picik, menganut paham yang menyamakan kemerdekaan dengan kebebasan tanpa batas. Padahal semua yang waras tahu benar dan mendeklarasikan, bahwa kebebasan (mutlak-pen.) adalah saudara kandung kebinatangan. Bangsa-bangsa yang dijajah fisik dan mentalnya, dikuras sumberdaya alamnya, dipaksa budayanya, dimatian jiwa kemanusiaannya, dipadamkan api kemerdekaannya dan matilah kepercayaan dirinya. Dihidupkkan fanatisme yang salah, dinyalakan api perpecahan  sampai turun-temurun ke anak cucu. Semua manusia tak mau dijajah, diatur orang lain secara sepihak tanpa dasar yang di mufakati bersama.

  Tetapi sistem liberalisme merupakan cara paling efektif untuk mengahancurkan suatu negara, meremukkan tatanan sosial, atau mengacaukan kehidupan masyarakat. Sepanjang cerita sejarah, negara-negara yang komitmen dengan tata nilai, tradisi dan UU yang mereka buat; biasanya akan berumur panjang. Sementara negara yang tidak mampu membuat konsep aturan, atau memiliki aturan tetapi tidak dilaksanakan dengan baik akan runtuh ditelan zaman.